A.
Pendahuluan
Ungaran adalah
ibu kota
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah,
Indonesia.
Kota ini terletak tepat di sebelah selatan Kota Semarang.
Wilayah perkotaan Ungaran meliputi kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Sebagian wilayah Kota,
merupakan daerah padat penduduk yaitu di sekitar sepanjang jalan protokol Jalan
Jenderal Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Diponegoro, dan Jalan
Ahmad Yani.
Saat ini Jalan Ahmad Yani menjadi pusat aktivitas warga
Ungaran dan sekitarnya. Di jalan ini terdapat rumah dinas Bupati Semarang yang
di depannya terdapat sebuah lapangan yang biasa disebut Alun-alun Mini (Untuk
membedakan dengan Alun-alun Ungaran yang terdapat di Jalan Pemuda) yang menjadi
tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan umum. Pada hari-hari tertentu, terutama
di akhir pekan, tempat ini sangat ramai dan banyak pedagang kaki lima. Selain
itu tempat ini juga menjadi pusat perdagangan karena di sepanjang jalan juga
terdapat banyak toko dan rumah makan. Jalan ini mendapat julukan jalan
"asmara" dikarenakan dahulu sebelum terdapat rumah dinas Bupati
Semarang, jalan ini hanya jalan alternatif yang kondisinya masih sepi dan masih
terdapat banyak pohon. Pada malam hari kondisi jalan menjadi gelap, dan menjadi
tempat favorit para muda-mudi untuk berpacaran. Karena hal tersebut jalan ini
lebih terkenal sebagai tempat memadu kasih, dan disebut jalan
"asmara".
Ungaran dikenal sebagai Kota Seribu Rumah Makan. Hal ini
disebabkan karena Ungaran merupakan jalur utama untuk kendaraan dari Semarang
yang akan menuju Solo dan Yogyakarta, sehingga di sepanjang jalan banyak
terdapat rumah makan bagi para penumpang kendaraan. Salah satu makanan khas
Ungaran adalah sate sapi "Pak
Kempleng". Konon semua penjual sate sapi di Ungaran mengaku
"keturunan" Pak Kempleng yang memopulerkan sate sapi pada tahun
1960-an sampai 1970-an. Selain itu makanan khas Ungaran lainnya adalah Tahu
Bakso yang banyak dijual di toko cenderamata di sepanjang jalan utama.
Kota Ungaran memiliki peninggalan berupa gedung-gedung,
misalnya Gedung Kuning dan Benteng
Diponegoro. Selain itu di kota ini juga terdapat makam Gatot
Soebroto yang terletak di Kelurahan Sidomulyo, Ungaran Timur. Kota
ini juga merupakan sentra industri skala besar dan menengah. Di sepanjang jalan
utama banyak terdapat pabrik besar seperti Ungaran Sari Garment, Pepsi, Nissin,
Batamtex, dan lain-lain.
Di Ungaran juga terdapat batik khas dengan nama motif Kopi
Pecah. Terdapat ruang pamer Batik Classic Pramoedya di Jalan M.T. Haryono. Di
daerah Ungaran Barat terdapat Kolam Renang Alami yang sudah cukup terkenal di
kalangan Ungaraners, yaitu Siwarak.
Tidak jauh dari Ungaran, terdapat sebuah tempat wisata
menarik bernama Bandungan. Bandungan terletak di lereng Gunung Ungaran. Saat
ini terdapat wahana outbond yang sangat
menantang bernama Umbul Sidomukti yang memiliki Flying Fox tertinggi di
Indonesia setinggi 70 m. Kabupaten Ungaran adalah kabupaten yang terletak di
kawasan Jawa Tengah. Banyak sekali tempat wisata di Ungaran yang menarik dan
juga layak untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Ungaran sendiri adalah ibu
kota dari kabupaten Semarang dan terletak diantara kota Salatiga dan juga kota
Semarang. Tempat ini terkenal sebagai daerah industri dan memiliki kepadatan
penduduk yang cukup tinggi. Meskipun begitu, tidak akan sulit untuk menemukan
tempat wisata yang menarik di sana. Maka dari itu, di kesempatan ini penulis
akan mencoba memberikan referensi salah satu tempat wisata yang patut
dikunjungi ketika kita berkunjung di kabupaten Ungaran, yaitu Bukit Cinta.
Bukit Cinta merupakan salah satu obyek wisata kitalan yang
ada di kabupaten Ungaran. Dinamakan Bukit Cinta karena tempat ini sering
dijadikan tempat nge-date oleh
muda-mudi yang sedang dimabuk cinta. Terletak di desa Kebundowo, Ungaran, Jawa
Tengah, obyek wisata ini merupakan tujuan wisata yang sering dikunjungi
wisatawan lokal saat berkunjung ke Ungaran, maupun yang sedang menempuh
perjalanan dari dan menuju Semarang melewati jalur alternatif Ungaran –
Ambarawa.
Pemkitangan Rawa Pening yang indah menjadi daya tarik utama
obyek wisata ini. Pemkitangan telaga dengan latar belakang perbukitan
memberikan rasa tenang bagi wisatawan yang berkunjung, dan mampu menjadi obat
penghilang rasa lelah bagi mereka yang tengah dalam perjalanan. Selain itu,
terdapat pula fasilitas-fasilitas yang dapat menambah nikmatnya berkunjung ke
obyek wisata Bukit Cinta, antara lain rumah makan, WC umum, tempat ibadah, dan
terdapat pula beberapa penginapan di sekitar obyek wisata ini. Terdapat pula
perahu-perahu yang dapat disewa oleh pengunjung yang ingin menikmati romantisme
di Rawa Pening ini. Bagi mereka yang gemar olah raga air, terdapat pula
wahana-wahana seperti ski air yang tentunya layak untuk dicoba.
Bagi kita yang tertarik untuk mengunjungi obyek wisata yang
ramai pada tiap akhir pekan dan musim liburan ini dapat menempuh
perjalanan sekitar 1 jam dari pusat kota Ungaran, atau sekitar 30 menit dari
kota Ambarawa.
B.
Isi
dan Pembahasan
1.
Bukit
Cinta
Bukit Cinta merupakan salah satu
kawasan di tepi danau Rawa Pening yang menyajikan pemkitangan alam yang cukup
indah. Obyek wisata ini pernah menjadi tujuan wisata unggulan pada dua dekade
yang lalu. Kejayaan obyek wisata Bukit Cinta telah lewat dan saat ini jumlah
pengunjung menurun dari tahun ke tahun. Salah satu hal yang menjadi penyebabnya
adalah kurang terawatnya kawasan wisata Bukit Cinta.
Bukit Cinta terletak di Desa
Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Bukit Cinta merupakan
sebuah bukit kecil yang terletak di pinggir Danau Rawa Pening. Sesuai dengan
namanya, zaman dahulu merupakan tempat memadu kasih pengantin baru.
Lokasi Bukit Cinta berada di sisi
sebelah barat daya kawasan danau Rawa Pening. Rute mudahnya dengan melewati
jalan beraspal kecil dari Jalan Lingkar Ambarawa atau jalan tembus dari Jalan
Raya Salatiga-Ambarawa. Akses jalan menuju ke obyek wisata Bukit Cinta masih
berupa jalan pedesaan yang sempit dan terdapat beberapa lubang di beberapa
titik.
Pintu masuk kawasan wisata Bukit
Cinta ditkitai
dengan sebuah gapura sederhana dan terdapat patung ganesha di depan
kedua tiang penyangga. Dari gapura masuk tersebut, pengunjung ditarik retribusi
masuk dan dipersilakan memarkir kendaraan di area yang telah disediakan.
Pengunjung diharapkan mengamankan barangnya sendiri di kendaraan karena barang
yang hilang bukan tanggung jawab pengelola obyek wisata.
Sejarah Bukit Cinta berasal dari
sebuah tempat tinggi yang dimanfaatkan oleh Pemerintahan Kolonial Belkita
sebagai Gardu Pemantau Pertumbuhan Enceng Gondog yang menyebar di Rawa Pening.
Tujuan pembangunannya untuk mengendalikan pertumbuhan enceng gundog karena
adanya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik kolonial Belkita yang
dikembangkan di Rawa Pening. Pada tahun 1975, Gardu Pemantau Pertumbuhan Enceng
Gondog ini diubah oleh pemerintah daerah kabupaten Ungaran (Semarang) menjadi
Gardu Pemkitangan Alam Rawa Pening. Pada tahun 1983, tempat tersebut mulai
dikenal masyarakat luas dan berganti nama menjadi Bukit Cinta.
2.
Harga
Tiket Masuk Bukit Cinta
No.
|
Wisatawan
|
Harga
Tiket (Rp.)
|
1.
|
Domestik
|
6.000,-
|
2.
|
Domestik (Hari Libur)
|
7.500,-
|
3.
|
Mancanegara
|
-
|
Harga tiket masuk untuk wisatawan
domestik yaitu sebesar Rp. 6.000,- untuk hari biasa dan Rp. 7.500 untuk hari
libur dan untuk wisatawan mancanegara belum diketahui.
3.
Area
Taman dan Patung Naga
Di sekeliling
area parkir Bukit Cinta berderet bangunan permanen berbentuk kios yang menjual
beraneka macam kerajinan khas ambarawa, makanan, dan minuman. Kerajinan
khas Ambarawa yang terkenal ada kerajinan dari enceng gondog mulai dari
bermacam-macam bentuk tas, vas bunga, tempat tisu, kursi, hiasan dinding, dan
masih banyak lagi. Warung makan yang ada disekitar area parkir Bukit Cinta
menyajikan hidangan masakan air tawar.
Saat
berjalan menuju ke tepi Rawa Pening, pengunjung disambut dengan patung
raksasa berbentuk naga raksasa. Sebagian besar pengunjung baru mengetahui saat
membaca informasi bahwa patung tersebut sebenarnya patung ular raksasa yang
menjadi legenda terbentuknya Rawa Pening yaitu ular Baruklinting (Baru
Klinting). Patung ular raksasa tersebut terdapat rongga yang berisi sebuah
ruangan. Ruangan tersebut isinya berupa koleksi hewan-hewan reptil dan ikan
yang dimasukkan ke dalam aquarium. Sepertinya menarik namun sayang kondisinya
terlihat kurang terawat dan kotor banyak sampah berserakan. Hal ini menjadikan
alasan pengunjung malas memasuki atau berkunjung ke ruangan koleksi hewan
reptil dan ikan hias ini.
Pesatnya
pertumbuhan enceng gondok akibat pencemaran air yang terjadi di Rawa Pening.
Air danau yang tercemar sabun dan limbah industri dapat memacu enceng gondok
untuk tumbuh dengan cepat. Usaha pembersihan enceng gondog di Rawa Pening
sepertinya gagal karena pertumbuhan lebih cepat daripada usaha pembersihannya.
4.
Pemandangan
Rawa Pening dari Bukit Cinta
Saat menaiki
sebuah bukit kecil, pengunjung Bukit Cinta disambut dengan banyaknya pohon
besar yang tumbuh disekitarnya. Pada kondisi panas terik, berada di bawah pohon
besar terasa teduh, sejuk, dan nyaman. Namun rasa nyaman tidak berlangsung lama
karena dibagian akar pohon besar banyak ditemukan sampah yang berserakan dan
tidak dibersihkan. Beberapa fasilitas pendukung seperti tempat duduk, permainan
anak, dan gazebo mengalami kerusakan dan belum diperbaiki.
Pemkitangan
Rawa Pening dari tepi Bukit Cinta tidak terlalu menarik. Tanaman enceng gondok
hampir memenuhi kawasan Rawa Pening disekitar Bukit Cinta. Lebatnya
tanaman enceng gondog di tepi danau membuat perahu dan rakit hanya
dibiarkan berskitar di dermaga kecil. Sebuah perahu yang disewa oleh pengunjung
Bukit Cinta tampak kesulitan menuju ke tengah Rawa Pening saat melewati
lebatnya enceng gondok.
Rawa Pening
("pening" berasal dari "bening") adalah danau sekaligus tempat
wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dengan luas 2.670 hektare
ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen,
Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan
terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung
Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Pernah menjadi
tempat mencari ikan, kini hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup eceng gondok.
Gulma ini juga sudah menutupi Sungai
Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha mengatasi spesies
invasif ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan
pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini
sangat tinggi. Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang
mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing. Cerita
Baru Klinthing yang berubah menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis
sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong jkita tua ini sudah
berlalu. Rawa ini digemari sebagai obyek wisata pemancingan dan sarana olahraga
air. Namun akhir-akhir ini, perahu nelayan bergerak pun sulit.
5.
Dermaga
Perahu Bukit Cinta
Bagi
sebagian orang yang pernah berkunjung ke Bukit Cinta menganggap bahwa obyek
wisata tersebut kehilangan daya tariknya dan mereka malas untuk berkunjung
kembali. Wisata alam dan hiburan air yang dahulu sempat menjadi daya tarik
utama wisata Rawa Pening di Bukit Cinta telah lenyap dan tidak menarik lagi.
Saat ini sebagian besar pengunjung atau wisatawan lebih memilih Kampoeng Rawa Ambarawa yang aksesnya cukup dekat dari kota
Ambarawa. Kampoeng Rawa Ambarawa merupakan kawasan wisata baru di tepi Rawa
Pening yang tertata rapi, berfasilitas lengkap, dan terawat dengan baik.
Masalah
sampah, enceng gondog, dan pengelolaan obyek wisata sepertinya menjadi masalah
utama pada pengembangan wisata Bukit Cinta. Banyaknya pungutan liar (pungli)
disekitar Bukit Cinta memperburuk citra obyek wisata. Bila dibiarkan lebih lanjut
dikhawatirkan obyek wisata Bukit Cinta sepi pengunjung dan terancam ditutup.
Cukup disayangkan apabila obyek wisata Bukit Cinta terbengkalai padahal banyak
kisah sejarah Rawa Pening dari tempat ini.
C.
Penutup
Bukit Cinta adalah sebuah kawasan wisata perbukitan yang
terletak di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Semarang. Bukit Cinta merupakan
bukit kecil yang terletak di pinggir Danau Rawapening. Sarana transportasi
menuju ke tempat ini sangatlah mudah dan murah, kurang lebih hanya sekitar 5 Km
dari Kota Ambarawa menuju ke arah Salatiga melewati Banyubiru. Dari Salatiga
sendiri, Bukit Cinta dapat ditempuh dengan jarak sekitar 10 Km. Obyek wisata
ini mengkitalkan keteduhan pepohonan dan pemkitangan danau Rawapening. Untuk
wisata air seperti memancing, ski air, ataupun berkeliling danau Rawapening
dapat dinikmati dengan menyewa perahu motor. Adapula oleh-oleh khas dari obyek
wisata ini adalah kerajinan dari enceng gondok.
Secara geografis, Rawa Pening sendiri terletak di antara
empat kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Keempat kecamatan tersebut
adalah Ambarawa, Bawen, Banyubiru, dan Tuntang. Dari semuanya, titik masuk
pengamatan sekaligus sebagai pintu gerbang utama Rawa Pening berada di
Banyubiru, Desa Bukit Cinta.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2014. Bukit Cinta Banyubiru.
Available online at: http://joglosemarang.blogspot.com/2014/11/bukit-cinta.html.
Diakses tanggal 29 Maret 2015.
Anonim,
2015. 4 Tempat Wisata di Ungaran yang
Diidolakan. Available online at: http://www.infotempatwisata.com/2015/01/4-tempat-wisata-di-ungaran-yang-diidolakan.html.
Diakses tanggal 29 Maret 2015.
Anonim,
2015. Bukit Cinta, Keindahan dan Mitos.
Available online at: http://potensijateng.com/newface/bukit-cinta-pesona-indah-dan-mitos-cinta/.
Diakses tanggal 29 Maret 2015.
Anonim,
2015. Bukit Cinta. Available online
at: http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit_Cinta. Diakses tanggal 29 Maret 2015.
Anonim,
2015. Rawa Pening. Available online
at: http://id.wikipedia.org/wiki/Rawa_Pening. Diakses tanggal 29 Maret 2015.
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
makasih untuk info infonya kak
ReplyDeletesewa teras alfamart