Sunday, April 26, 2015

SEJARAH CANDI SUKUH



A.    Pendahuluan
Candi Sukuh merupakan salah satu obyek wisata yang menarik. Tetapi, hanya sebagian masyarakat Indonesia yang mengetahui keberadaan candi ini. Letaknya yang  jauh di lereng Gunung Lawu menjadikan obyek wisata ini menjadi salah satu alasannya. Candi Sukuh merupakan candi yang unik. Bentuknya yang lain dari candi hindu  pada umumnya dan masih banyak sejarah dari Candi ini yang belum terungkap. Ada pula yang mengatakan bahwa Candi ini merupakan salah satu peninggalan Suku Maya di Amerika Serikat. Dan masih banyak lagi misteri yang disimpan oleh Candi ini. Sehingga banyak sekali yang perlu digali dari obyek wisata ini. Seperti sejarah, ilmu pengetahuan dan tentunya potensi yang ada untuk dikembangakn menjadi obyek wisata yang lebih baik lagi.
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini dianggap kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena penggambaran alat-alat kelamin manusia secara eksplisit pada beberapa figurnya. Candi Sukuh telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.
Candi Sukuh berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, 27 Km arah timur dari kota Karanganyar, terletak pada ketinggian 910 meter diatas permukaan air laut. Menurut cerita sejarah, candi sukuh dibangun sekitar abad ke-15 oleh masyarakat Hindu Tantrayana. Candi ini ditemukan pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Kala itu Johnson ditugaskan oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data untuk bahan penulisan bukunya “The History of Java”. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, tahun 1842 Van der Vlis yang berwarganegara Belanda kembali melakukan penelitian dan melakukan pemugaran candi pada tahun 1928. Candi Sukuh yang terletak di lereng Gunung Lawu sesungguhnya merupakan candi yang sangat menarik untuk dikunjungai selain bentuk fisik dan ornament-ornamennya yang memukau tetapi juga posisi yang pas untuk melihat pemandangan indah di sekitarnya dengan udara yang sejuk Pegunungan Lawu. Masyarakat setempat kadang menyebut Candi Sukuh sebagai Candi Rusuh (saru atau tabu) mengingat relief-relief pada dindingnya menggambarkan secara vulgar organ pria dan wanita.

B.     Pembahasan
1.      Sejarah Candi Sukuh
Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu. Letaknya di tempat ketinggian dan sulit dicapai menunjukan semangat religius yang tinggi para pendukungnya. Prasasti yang ditemukan menunjukan abad XV atau masa kerajaan Majapahit oleh Raja Brawijaya V yang berkuasa di Jawa Tengah. Ditinjau dari latar belakang pendirian candi sukuh adalah untuk menunjang kegiatan upacara agama hindu. Hal ini juga dapat menjadi  bukti keberadaan dan kelangsungan pengaruh india yang ikut memperkaya kebudayaan Indonesia. Ornamen- ornamen dan relief-reliefnya menunjukan hal-hal yang dilakukan manusia dan cerita tentang Kidung Sudamala. Seperti pada ukiran gerbang pertama ada relief burung garuda dan relief alat kelamin perempuan dan laki-laki di lingkari oleh rantai. Pemilihan tempat yang berada dilembah yang digunakan untuk melaksanakan upacara keagamaan hindu mencerminkan adanya kesinambungan budaya antara kepercayaan tradisional dengan kebudayaan hindu. Candi sukuh memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh candi-candi lain. Struktur  bangunannya boleh dikatakan menyalahi pola dari buku arsitektur Hindu Wastu Widya. Di dalam buku itu diterangkan bahwa bentuk candi harus bujur sangkar dengan pusat  persis di tengah-tengahnya, dan yang ditengah itulah tempat yang paling suci. Sedangkan ikwal Candi Sukuh ternyata menyimpang dari aturan-aturan itu, hal tersebut bukanlah suatu yang mengherankan, sebab ketika Candi Sukuh dibuat, Era kejayaan Hindu sudah memudar, dan mengalami pasang surut, sehingga kebudayaan asli Indonesia terangkat ke  permukaan lagi yaitu kebudayaan prahistori kebudayaan Megalithik, sehingga mau tak mau budaya-budaya asli bangsa Indonesia tersebut ikut mewarnai dan memberi ciri pada candi Sukuh ini. Candi Sukuh dibangun dalam tiga teras. Teras yang pertama terdapat gapura utama dengan ornamen sebuah candrasangkala yang berbunyi gapura buto abara wong, artinya “Raksasa memangsa manusia”. Kata-kata dari relief ini memiliki makna 9, 5, 3, dan 1. Jika dibalik menjadi tahun 1359 Saka atau tahun 1437 Masehi. Dilantai dasar dari gapura ini terdapat relief yang menggambarkan lingga-yoni dalam agama Hindu yang melambangkan Dewa Syiwa dengan istrinya (Parwati). Pada teras kedua juga dijumpai gapura yang kondisinya sudah tidak beraturan. Bagian kanan dan kiri terdapat patung penjaga pintu atau disebut dwarapala. Pada gapura ini terdapat sebuah candrasangkala yang berbunyi gajah wiku anahut buntut. Artinya “Gajah pendeta menggigit ekor”. Kata-kata dari relief ini memiliki makna 8, 7, 3, dan 1,  jika dibalik bermakna tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi. Pada teras ketiga Candi Sukuh terdapat pelataran besar dengan sebuah candi induk dan beberapa patung di sebelah kanan serta beberapa relief di sebelah kirinya. Bila kita menaiki anak tangga pada lorong gapura, kita akan disuguhi relief yang sangat vulgar terpahat di lantainya yang menggambarkan phallus berhadapan dengan vagina. Konon, laki-laki yang ingin menguji apakah kekasihnya masih perawan atau tidak, dapat datang ke tempat ini, dengan cara meminta si wanita melompati relief tersebut. Menurut cerita,  jika seorang gadis yang masih perawan mendakinya, maka selaput daranya akan robek dan berdarah. Namun apabila ia tidak perawan lagi, maka ketika melangkahi batu undak ini, kain yang dipakainya akan robek dan terlepas. Pada lokasi ini terdapat dua buah patung Garuda yang merupakan bagian dari cerita pencarian Tirta Amerta yang terdapat dalam kitab Adiparwa, kitab pertama Mahabharata. Pada bagian ekor sang Garuda terdapat sebuah prasasti. Kemudian sebagai  bagian dari kisah pencarian Tirta Amerta (air kehidupan) di bagian ini terdapat pula tiga  patung kura-kura yang melambangkan bumi dan penjelmaan Dewa Wisnu. Candi utama yang berbentuk piramida yang puncaknya terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang diambil puncaknya untuk mengaduk-aduk lautan mencari Tirta Amerta.
2.      Sejarah Singkat Penemuan
Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928.
3.      Lokasi
Candi Sukuh terletak tepat pada koordinat 07037, 38’ 85” LS dan 111007, 52’ 65” BT. Lebih tepatnya secara administratif Candi Sukuh berada di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karang Anyar, Provinsi Jawa Tengah. Candi Sukuh juga berada di lereng Gunung Lawu di ketinggian 1.186 Meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai lokasi ini, para pengunjung bisa mengaksesnya melalui kota Surakarta dengan jarak kurang lebih 36 KM, atau melalui Kota Karanganya sekitar 20 KM.
4.      Harga Tiket Masuk Candi Sukuh
No.
Wisatawan
Harga (Rp.)
1.
Domestik
3.000,-
2.
Mancanegara
30.000,-

Dengan membayar tiket hanya Rp. 3.000,- kita sudah bisa menikmati keindahan situs bersejarah ini. Tempatnya tidak begitu besar seperti Candi Prambanan apalagi Borobudur. Sedikit info tentang Candi Sukuh, situs purbakala ini dotemukan oleh Residen Surakarta ”Yohson” pada masa penjajahan Inggris dan berjarak 27 km dari Karanganyar. Dibangun sekitar abad XV di ketinggian 910 m di atas permukaan laut. Candi ini terdiri dari 3 trap yang setiap trap terdapat gapura.
5.      Struktur Bangunan Candi
Bangunan candi Sukuh memberikan kesan kesederhanaan yang mencolok pada para pengunjung. Kesan yang didapatkan dari candi ini sungguh berbeda dengan yang didapatkan dari candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir.
Kesan kesederhanaan ini menarik perhatian arkeolog termashyur Belanda, W.F. Stutterheim, pada tahun 1930. Ia mencoba menjelaskannya dengan memberikan tiga argumen. Pertama, kemungkinan pemahat Candi Sukuh bukan seorang tukang batu melainkan tukang kayu dari desa dan bukan dari kalangan keraton. Kedua, candi dibuat dengan agak tergesa-gesa sehingga kurang rapi. Ketiga, keadaan politik kala itu dengan menjelang keruntuhan Majapahit, tidak memungkinkan untuk membuat candi yang besar dan megah. Para pengunjung yang memasuki pintu utama lalu memasuki gapura terbesar akan melihat bentuk arsitektur khas bahwa ini tidak disusun tegak lurus namun agak miring, berbentuk trapesium dengan atap di atasnya. Batu-batuan di candi ini berwarna agak kemerahan, sebab batu-batu yang dipakai adalah jenis andesit.

6.      Teras Pertama Candi
Pada teras pertama terdapat gapura utama. Pada gapura ini ada sebuah sengkala memet dalam bahasa Jawa yang berbunyi gapura buta aban wong ("raksasa gapura memangsa manusia"), yang masing-masing memiliki makna 9, 5, 3, dan 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1359 (Saka) (1437 Masehi). Angka tahun ini sering dianggap sebagai tahun berdirinya candi ini, meskipun lebih mungkin adalah tahun selesainya dibangun gapura ini. Di sisi sebelahnya juga terdapat relief sengkala memet berwujud gajah bersorban yang menggigit ekor ular. Ini dianggap melambangkan bunyi gapura buta anahut buntut ("raksasa gapura menggigit ekor"), yang juga dapat ditafsirkan sebagai 1359 Saka.

7.      Relief Sengkala pada Gapura

8.      Teras Kedua Candi
Gapura pada teras kedua sudah rusak. Di kanan dan kiri gapura terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala yang biasa ada, namun dalam keadaan rusak dan sudah tidak jelas bentuknya lagi. Gapura sudah tidak beratap dan pada teras ini tidak terdapat banyak patung-patung. Pada gapura ini terdapat sebuah candrasangkala dalam bahasa Jawa yang berbunyi gajah wiku anahut buntut yang berarti “Gajah pendeta menggigit ekor” dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ini memiliki makna 8, 7, 3, dan 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi.

9.      Teras Ketiga Candi
Pada teras ketiga ini terdapat pelataran besar dengan candi induk dan beberapa panel berelief di sebelah kiri serta patung-patung di sebelah kanan. Tepat di atas candi utama di bagian tengah terdapat sebuah bujur sangkar yang kelihatannya merupakan tempat menaruh sesajian. Di sini terdapat bekas-bekas kemenyan, dupa dan hio yang dibakar, sehingga terlihat masih sering dipergunakan untuk bersembahyang. Kemudian pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian panel dengan relief yang menceritakan mitologi utama Candi Sukuh, Kidung Sudamala. Urutan reliefnya adalah sebagai berikut.




a.      Panel Pertama

Di bagian kiri dilukiskan sang Sahadewa atau Sadewa, saudara kembar Nakula dan merupakan yang termuda dari para Pandawa Lima. Kedua-duanya adalah putra Prabu Pandu dari Dewi Madrim, istrinya yang kedua. Madrim meninggal dunia ketika Nakula dan Sadewa masih kecil dan keduanya diasuh oleh Dewi Kunti, istri utama Pandu. Dewi Kunti lalu mengasuh mereka bersama ketiga anaknya dari Pandu: Yudhistira, Bima dan Arjuna. Relief ini menggambarkan Sadewa yang sedang berjongkok dan diikuti oleh seorang punakawan atau pengiring. Berhadapan dengan Sadewa terlihatlah seorang tokoh wanita yaitu Dewi Durga yang juga disertai seorang punakawan.
 
b.      Panel Kedua

Pada relief kedua ini dipahat gambar Dewi Durga yang telah berubah menjadi seorang raksasi (raksasa wanita) yang berwajah mengerikan. Dua orang raksasa mengerikan; Kalantaka dan Kalañjaya menyertai Batari Durga yang sedang murka dan mengancam akan membunuh Sadewa. Kalantaka dan Kalañjaya adalah jelmaan bidadara yang dikutuk karena tidak menghormati Dewa sehingga harus terlahir sebagai para raksasa berwajah buruk. Sadewa terikat pada sebuah pohon dan diancam dibunuh dengan pedang karena tidak mau membebaskan Durga. Di belakangnya terlihat antara lain ada Semar. Terlihat wujud hantu yang melayang-layang dan di atas pohon sebelah kanan ada dua ekor burung hantu. Lukisan mengerikan ini kelihatannya ini merupakan lukisan di hutan Setra Gandamayu (Gandamayit) tempat pembuangan para dewa yang diusir dari sorga karena pelanggaran.

 c.       Panel Ketiga

Pada bagian ini digambarkan bagaimana Sadewa bersama punakawannya, Semar berhadapan dengan pertapa buta bernama Tambrapetra dan putrinya Ni Padapa di pertapaan Prangalas. Sadewa akan menyembuhkannya dari kebutaannya.
d.      Panel Keempat

Adegan di sebuah taman indah memperlihatkan sang Sadewa sedang bercengkerama dengan Tambrapetra dan putrinya Ni Padapa serta seorang punakawan di pertapaan Prangalas. Tambrapetra berterima kasih dan memberikan putrinya kepada Sadewa untuk dinikahinya.
e.       Panel Kelima

Panel ini menggambarkan adegan adu kekuatan antara Bima dan kedua raksasa Kalantaka dan Kalañjaya. Relief hanya menunjukkan salah satu dari kedua raksasa. Bima dengan kekuatannya yang luar biasa sedang mengangkat raksasa tersebut untuk dibunuh dengan kuku pañcanakanya. Inskripsi bertulisan aksara Kawi berbahasa Jawa Kuna, berbunyi padamel rikang buku[r] tirta sunya, yang merupakan sengkalan berarti 1361 Saka (1439 M).

 
f.       Patung-patung Sang Garuda

Lalu pada bagian kanan terdapat dua buah patung Garuda yang merupakan bagian dari cerita pencarian tirta amerta (air kehidupan) yang terdapat dalam kitab Adiparwa, kitab pertama Mahabharata. Pada bagian ekor sang Garuda terdapat sebuah inskripsi (tatahan tulisan) berbunyi lawase rajeg wesi duk pinerp kapeteg dene wong medang ki hempu rama karubuh alabuh geni harbut bumi kacaritane babajang mara mari setra hanang tang bango menurut bacaan Darmosoetopo (1984). Pada intinya inskripsi ini merupakan suryasengkala yang melambangkan tahun 1363 Saka (1441 M).
Kemudian sebagai bagian dari kisah pencarian amerta tersebut di bagian ini terdapat pula tiga patung kura-kura yang melambangkan bumi dan penjelmaan Dewa Wisnu. Bentuk kura-kura ini menyerupai meja dan ada kemungkinan memang didesain sebagai tempat menaruh sesajian. Sebuah piramida yang puncaknya terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang diambil puncaknya untuk mengaduk-aduk lautan mencari tirta amerta.
g.      Beberapa Bangunan dan Patung Lainnya
Selain candi utama dan patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung hewan berbentuk celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria dan kaum bangsawan berwahana gajah. Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kiri dan kanan yang berhadapan satu sama lain. Ada yang berpendapat bahwa relief ini melambangkan rahim seorang wanita dan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal ini belum begitu jelas. Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang dan terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian.
10.  Pengelolaan
Candi Sukuh mulai dijadikan obyek wisata sejak bulan November 2003. Merupakan kerjasama antara Dinas Kabupaten Karang Anyar dengan BP3 Dinas Purbakala. Sebelum dibuka menjadi sebuah obyek wisata, Candi Sukuh dikelola oleh Balai Penelitian Peninggalan Purbakala (BP3) Dinas Purbakala Jawa Tengah. Dibukanya Candi Sukuh sebagai obyek wisata bermula dari adanya otonomi daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah. Pemda Karang Anyar bertugas sebagai penyedia fasilitas dan pengelolaanya dan BP3 sebagai penjaga keamanan dan kelestarian candi. Untuk hasil pendapatan dari obyek wisata ini, dibagi 50% untuk Pemda dan 50% untuk BP3. Untuk masalah pembagian tugas dalam pengelolaan dibagi menjadi dua. Pemda mengurus bagian penjualan tiket dan pengelolaan fasilitas lain. Sedangakan BP3 menugaskan satpam yang berjaga 24jam untuk menjaga keamanan dan kelestarian candi. Dengan dibukanya Candi Sukuh sebagai obyek wisata, cukup mempengaruhi warga sekitar. Karena lokasi candi yang berada di dataran tinggi dan bentuk geografis yang berupa perbukitan, cukup sulit untuk mengembangkan dan membangun fasilitas candi dan sulit bagi masyarakat untuk membuka usaha disekitar candi. Sehingga hanya sebagian kecil dari masyarakat yang ikut berpartisipasi dengan adanya obyek wisata ini. Jika pun ada, hanya sebagai pekerjaan sambilan. Mayoritas pekerjaan penduduk sekitar adalah berkebun dan bertani. Kerjasama pengelola dengan masyarakat seekitar banyak dilakukan dalam  beberapa hal. Seperti pembagian pengelolaan wilayah. Pemda hanya mengelola obyek wisata. Untuk pengelolaan Kamar mandi dan fasilitas warung makan atau toko diserahkan kepada penduduk sekitar. Parkir di Candi Sukuh ini masih terbilang jauh dari kata layak karena hanya bisa memuat 4-6 mobil. Untuk kendaraan roda dua hanya diparkir di depan warung-warung yang tersedia disekitar objek wisata. Untuk memperluas wilayah candi cukup sulit. Karena masih adanya sengketa tanah sehingga mempersulit pengembangan obyek wisata ini.
11.  Legenda Seputar Candi Sukuh
Belum banyak wisatawan menyadari, bahwa Candi Sukuh yang terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, sesungguhnya merupakan candi paling menarik di Jawa. Bukan cuma bangunan-bangunan fisiknya yang mengentalkan hal itu. Namun suasana alam yang berkabut tebal serta hawa dingin menusuk tulang yang selalu tersaji saban hari, sering kali menebar nuansa mesum. Saat wisatawan menaiki anak tangga dalam lorong gapura, akan disuguhi relief yang sangat vulgar terpahat di lantai. Relief ini menggambarkan phallus yang berhadapan dengan vagina. Inilah yang kemudian menjadi trademark dari popularitas Candi Sukuh. Konon, laki-laki yang ingin menguji apakah kekasihnya masih perawan atau tidak, dapat datang ke tempat ini, dengan cara meminta si wanita melompati relief tersebut. Konon dulu, seorang suami yang ingin menguji kesetiaan istrinya, dia akan meminta sang istri melangkahi relief ini. Jika kain kebaya yang dikenakannya robek, maka dia tipe isteri setia. Tapi sebaliknya, jika kainnya hanya terlepas, sang isteri diyakini telah berselingkuh.
Dalam perkembangannya sekarang, cukup banyak anak-anak usia ABG yang datang ke sini berhasrat mengikuti tradisi dan kepercayaan para leluhur tadi. Tapi, karena malu, kurang percaya diri, serta takut kalau-kalau benar terjadi pada diri mereka, maka niat coba-coba itu sering tidak dilaksanakan. Meskipun memberi kesan porno, relief tersebut sesungguhnya mengandung makna yang mendalam. Relief tersebut sengaja dipahat di lantai pintu masuk dengan maksud agar siapa saja yang melangkahi relief itu segala kotoran yang melekat di badan menjadi sirna sebab sudah terkena `suwuk`. Relief ini mirip lingga-yoni, lambang kesuburan dalam agama Hindu yang melambangkan Dewa Syiwa dengan istrinya, Parwati. Trap kedua lebih tinggi ketimbang trap pertama dengan pelataran yang lebih luas. Gapura kedua ini sudah rusak, dijaga sepasang arca dengan wajah kosmis. Garapannya kasar dan kaku, mirip arca jaman prasejarah di Pasemah. Pada latar pojok belakang dapat dijumpai seperti jejeran tiga tembok dengan pahatan-pahatan relief, yang disebut relief Pande Besi.
Relief sebelah selatan menggambarkan seorang wanita berdiri di depan tungku pemanas besi, kedua tangannya memegang tangkai `ububan` (peralatan mengisi udara pada pande besi). Boleh jadi dimaksudkan agar api tungku tetap menyala. Ini menggambarkan berbagai peristiwa sosial yang menonjol pada saat pembangunan candi ini. Di bagian tengah terdapat relief yang menggambarkan Ganesya dengan tangan memegang ekor. Sengkalan rumit ini dapat dibaca `Gajah Wiku Anahut Buntut`, merujuk tahun 1378 Saka atau tahun 1496 Masehi. Relief pada sebelah utara menggambarkan seorang laki-laki sedang duduk dengan kaki selonjor. Di depannya tergolek senjata-senjata tajam seperti keris, tumbak dan pisau. Sedangkan trap ketiga merupakan trap tertinggi atau sering disebut sebagai trap paling suci. Trap ini melambangkan kehidupan manusia setelah mati, dimana jiwa dan roh manusia terangkat ke nirwana (surga). Konon, mereka yang punya beban hidup berat akan terlepas jika melakukan permohonan di puncak trap ketiga ini. Sebaliknya, segala permohonan yang diminta dengan niat tulus dan hati bersih juga akan terkabul.
Berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah pada umumnya, Candi Sukuh disebut telah menyalahi pola dari buku arsitektur Hindu Wastu Widya, yang menjelaskan bahwa bentuk candi harus bujur sangkar dengan pusat persis di tengah-tengahnya. Bagian tengah itu dipercaya sebagai tempat yang paling suci. Penyimpangan itu terjadi karena saat Candi Sukuh dibangun, era kejayaan Hindu sudah memudar, dan mengalami pasang surut. Sehingga kebudayaan asli Indonesia terangkat ke permukaan lagi, yaitu kebudayaan prasejarah zaman Megalitikum. Dengan demikian, budaya asli bangsa Indonesia tersebut ikut mewarnai dan memberi ciri pada candi tersebut. Seperti halnya trap pertama dan kedua, pelataran trap ketiga ini juga dibagi dua oleh jalan setapak yang terbuat dari batu. Di sebelah selatan jalan batu, pada pelataran terdapat fragmen batu yang melukiskan cerita Sudamala. Sudamala adalah salah satu dari lima ksatria Pandawa (Pandawa Lima) atau yang dikenal dengan Sadewa. Disebut Sudamala, sebab Sadewa telah berhasil `ngruwat` Bathari Durga yang mendapat kutukan dari Batara Guru akibat perselingkuhannya. Sadewa berhasil `ngruwat` Bethari Durga yang semula raksasa betina bernama Durga atau Sang Hyang Pramoni kembali ke wajahnya aslinya sebagai seorang bidadari.di kayangan dengan nama Bethari Uma Sudamala maknanya ialah yang telah berhasil membebaskan kutukan atau yang telah berhasil `ngruwat`. Adapun Cerita Sudamala diambil dari buku Kidung Sudamala.
Di tempat ini juga dapat ditemui arca setinggi 85 cm, luasnya sekitar 96 meter persegi, serta obelisk yang menyiratkan cerita Garudeya, yakni cerita tentang Garuda mempunyai ibu bernama Winata yang menjadi budak salah seorang madunya bernama Dewi Kadru. Dewi Winata menjadi budak Kadru karena kalah bertaruh tentang warna ekor kuda Uchaiswara. Dewi Kadru menang dalam bertaruh sebab dengan curang dia menyuruh anak-anaknya yang berujud ular naga berjumlah seribu menyemburkan bisa-bisanya (racun) di ekor kuda Uchaiswara sehingga warna ekor kuda berubah hitam. Dewi Winata dapat diruwat sang Garuda dengan cara memohon “tirta amerta” (air kehidupan) kepada para dewa. Sebelah selatan jalan batu ada terdapat candi kecil, yang di dalamnya ada arca dengan ukuran kecil pula. Menurut mitologi setempat, candi kecil itu merupakan kediaman Kyai Sukuh, penguasa gaib kompleks candi tersebut. Di dekat candi kecil terdapat tiga arca kura-kura yang cukup besar sebagai lambang dari dunia bawah yakni dasar gunung Mahameru, juga berkaitan dengan kisah suci agama Hindhu yakni `samudra samtana` yaitu ketika dewa Wisnu menjelma sebagai kura-kura raksasa untuk membantu para dewa-dewa lain mencari air kehidupan (tirta prewita sari).
Ada juga arca garuda dua buah berdiri dengan sayap membentang. Salah satu arca garuda itu ada prasasti menandai tahun saka 1363. Juga terdapat prasasti yang diukir di punggung relief sapi yang menyiratkan bahwa Candi Sukuh adalah candi untuk pengruwatan. Dengan bukti-bukti relief cerita Sudamala, Garudeya serta prasasti-prasasti, maka dapat dipastikan Candi Sukuh pada zamannya adalah tempat suci untuk melangsungkan upacara-upacara besar (ritus) ruwatan. Sedangkan ditilik dari bentuk candi yang mirip dengan “punden berundak”, candi ini ditujukan sebagai tempat pemujaan roh-roh leluhur. Tradisi `ruwatan` juga masih dipelihara dengan baik oleh masyarakat penganut Hindu yang berdiam di sekitar kawasan candi sampai sekarang.

C.    Kesimpulan
Potensi yang dimiliki Candi ini sangatlah banyak. Karena keterbatasan akses dan masih adanya masalah internal membuat pengembangan obyek wisata ini menjadi tersendat. Kerjasama antara masyarakat sekitar dengan pengelola sudah cukup baik. Dengan dibukanya obyek wisata ini, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tetapi, sejauh ini hanya menjadi sebagai mata pencaharian sampingan dan belum menjadi mata pencaharian utama. Dengan banyaknya mitos yang terdapat di obyek wisata ini sangat dimungkinkan membuat obyek wisata ini menjadi terkenal. Ini bisa dijadikan salah satu strategi daya tarik obyek wisata. Selain itu, Candi Sukuh ini masih cukup sering dijadikan sebagai tempat ibadah umat agama hindu. Dengan dibukanya candi ini sebagai obyek wisata, kegiatan keagamaan tersebut tidak terganggu. Justru menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Diharapakan kedepannya Pemda Karanganyar bisa membuat obyek ini lebih  baik, lebih terkenal dikalangan masyarakat sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan berkunjung ke obyek wisata ini.




DAFTAR PUSTAKA



Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka, 1952, Kapustakan Djawi. Djakarta: Djambatan.

Suwarno Asmadi (Pemandu Wisata) dan Haryono Soemadi, 2004, Candi Sukuh. Antara Situs Pemujaan dan Pendidikan Seks. Surakarta: C.V. Massa Baru.

P.J. Zoetmulder, 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.

56 comments:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
  2. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
  3. 8 Ciri atau tanda suami yang cinta mati pada istrinya https://www.youtube.com/watch?v=hzUsTQmqaQo

    ReplyDelete
  4. 8 Faktor penyebab burung Mr P Otong Laki laki sulit berdiri https://www.youtube.com/watch?v=nufhzheklMY

    ReplyDelete
  5. Resiko untuk pelaku atau pengirim santet tanah kuburan https://www.youtube.com/watch?v=h9o9FQzaDA8

    ReplyDelete
  6. Petunjuk bagaimana caranya untuk mengetahui siapa pelaku santet https://www.youtube.com/watch?v=qkuhKkceYlM

    ReplyDelete
  7. 7 Pohon pengusir kekuatan roh jahat https://www.youtube.com/watch?v=FiXP3-r92nw

    ReplyDelete
  8. 10 Ciri atau tanda perempuan pelakor penggoda pria beristri https://www.youtube.com/watch?v=WfnqTpv2FPM

    ReplyDelete
  9. Petunjuk cara paling mudah membuang sial dari dalam diri dan kehidupan anda https://www.youtube.com/watch?v=-ankK3u8-vE&t=15s

    ReplyDelete
  10. 11 Ciri pria sejati idaman wanita https://www.youtube.com/watch?v=L5Q1THtaO60

    ReplyDelete
  11. 11 Ciri perempuan yang setia pada pasangannya https://www.youtube.com/watch?v=x9iePSU2R80

    ReplyDelete
  12. 8 Ciri atau tanda suami setia https://www.youtube.com/watch?v=Hfk7c4vFXZM

    ReplyDelete
  13. Ciri atau tanda pelaku santet https://www.youtube.com/watch?v=K0eyvIAo3Rw

    ReplyDelete
  14. 7 Tips bikin cewek penasaran pada anda https://www.youtube.com/watch?v=hji0F6ZLIFs

    ReplyDelete
  15. 7 Tanda cewek lagi suka sama kamu https://www.youtube.com/watch?v=pkfxdCcdgVM

    ReplyDelete
  16. Apa itu pesugihan Gunung Srandil https://www.youtube.com/watch?v=dXN7R2fdO0w

    ReplyDelete
  17. Apa itu pesugihan Dewi Lanjar https://www.youtube.com/watch?v=2p8obvnlutw

    ReplyDelete
  18. 7 Ciri atau tanda cewek inceran kamu sudah punya pacar https://www.youtube.com/watch?v=sdL68RiCNK8

    ReplyDelete
  19. 4 Zodiak laki laki yang berbakat paling cepat kaya https://www.youtube.com/watch?v=T_Ey1z1InKU

    ReplyDelete
  20. 11 Ciri atau tanda istri pernah tidur dengan pria lain https://www.youtube.com/watch?v=GdzjUxDa_vg

    ReplyDelete
  21. 13 Ciri atau tanda adanya mahluk halus di sekeliling anda https://www.youtube.com/watch?v=HgYh25tkwd8

    ReplyDelete
  22. 6 Cara tingkatkan kualitas sperma laki laki https://www.youtube.com/watch?v=Q9eCmvULuUk

    ReplyDelete
  23. 6 Ciri atau tanda wanita yang sudah tidak perawan https://www.youtube.com/watch?v=llkwNpgKq3M

    ReplyDelete
  24. 9 Ciri atau tanda laki laki yang masih perjaka https://www.youtube.com/watch?v=VFdcw9b-u3g

    ReplyDelete
  25. 15 Ciri atau tanda orang yang terkena santet atau guna guna https://www.youtube.com/watch?v=UCpeNM9e7bs

    ReplyDelete
  26. Cara terbaik menghadapi istri cerewet https://www.youtube.com/watch?v=x-FGvFQ0GHc

    ReplyDelete
  27. 6 Ciri atau tanda wanita yang masih perawan https://www.youtube.com/watch?v=FJNivOeTWxk

    ReplyDelete
  28. Apa itu pesugihan Nyi Blorong https://www.youtube.com/watch?v=0ggaB2ic5wg

    ReplyDelete
  29. 18 Ciri atau tanda wanita kena pelet pria https://www.youtube.com/watch?v=aes60mexPs4

    ReplyDelete
  30. 4 Tips atau cara mengobati wanita yang kena pelet pria https://www.youtube.com/watch?v=ewSO_9tr7bE

    ReplyDelete
  31. 9 Tanda atau ciri pria yang kena pelet wanita https://www.youtube.com/watch?v=jEznDtvWlWk

    ReplyDelete
  32. 5 Cara supaya suami tinggalkan wanita pelakor selingkuhannya https://www.youtube.com/watch?v=ZRXbZb-t6Jw

    ReplyDelete
  33. 6 Tanda atau ciri orang yang pakai ilmu pelet pengasihan https://www.youtube.com/watch?v=wsVoh3WXHe4

    ReplyDelete
  34. 11 Tanda atau ciri suami selingkuh lewat internet https://www.youtube.com/watch?v=pzSLLfhUY5I

    ReplyDelete
  35. 15 Tanda wanita yang bernafsu tinggi https://www.youtube.com/watch?v=lbxxAjL9Tdo&t=7s

    ReplyDelete
  36. 9 Ciri suami yang mudah tergoda wanita lain https://www.youtube.com/watch?v=kaILXK-Xcrs&t=7s

    ReplyDelete
  37. 11 Ciri ciri pria sejati idaman wanita https://www.youtube.com/watch?v=lo8mxqcMkPc

    ReplyDelete
  38. 8 Ciri suami yang cinta mati pada istrinya https://www.youtube.com/watch?v=DWv1IAcTneA

    ReplyDelete
  39. 23 Ciri atau tanda istri selingkuh di belakang suami https://www.youtube.com/watch?v=NR7cM-uriWI&t=43s

    ReplyDelete
  40. 11 Ciri suami selingkuh di belakang istri https://www.youtube.com/watch?v=QoZNqmCQ5qk&t=73s

    ReplyDelete
  41. 10 Ciri wanita pelakor penggoda pria beristri https://www.youtube.com/watch?v=ZxKm_K_kwhA

    ReplyDelete
  42. 7 Ciri wanita yang tidak setia pada pasangannya https://www.youtube.com/watch?v=pXCMAEuTNuM&t=29s

    ReplyDelete
  43. 11 Ciri wanita yang setia pada pasangannya https://www.youtube.com/watch?v=4bh8yRaEK5Y&t=36s

    ReplyDelete
  44. 9 Ciri suami yang setia pada istri https://www.youtube.com/watch?v=PC4PhlPif7I&t=35s

    ReplyDelete
  45. 13 Hal yang diinginkan wanita dari pria https://www.youtube.com/watch?v=co5hdQ1lg2Q&t=31s

    ReplyDelete
  46. 9 Ciri laki laki beristri yang mengaku masih bujangan https://www.youtube.com/watch?v=a4Jz9y1K_OU&t=18s

    ReplyDelete
  47. 6 Ciri wanita yang masih perawan https://www.youtube.com/watch?v=UIsMgoCpc6w

    ReplyDelete
  48. 8 Ciri pria yang sudah tidak perjaka https://www.youtube.com/watch?v=zZ5MMmm9nCQ

    ReplyDelete
  49. 7 Ciri wanita sudah tidak perawan https://www.youtube.com/watch?v=rYdKH2_FkLs&t=57s

    ReplyDelete
  50. 5 Tips supaya suami tinggalkan wanita pelakor selingkuhannya https://www.youtube.com/watch?v=bEMg6FlpJ5Y&t=22s

    ReplyDelete
  51. 10 Ciri pria yang kena pelet wanita https://www.youtube.com/watch?v=fR9oXJTubmo&t=54s

    ReplyDelete
  52. 18 Ciri wanita kena pelet pria https://www.youtube.com/watch?v=qED97ugVfSs

    ReplyDelete
  53. 4 Cara mengobati wanita yang kena pelet pria https://www.youtube.com/watch?v=lPGTvhc_AMA

    ReplyDelete
  54. 5 Cara mengobati pria yang kena pelet wanita https://www.youtube.com/watch?v=PiU6gJuv4lc

    ReplyDelete
  55. 4 Ciri pria mengalami puber kedua https://www.youtube.com/watch?v=wzssArcN9O8&t=42s

    ReplyDelete